Saturday, September 15, 2012

Sejarah Quantitative Easing dan Pengaruhnya Terhadap Naik Turunnya Harga Saham

Pesta kemarin sudah dimulai, The Fed mengumumkan QE3 Tak Terbatas Waktu, ditambah Bunga Rendah 0-0.25% Hingga 2015. Pasar Euforia. Tapi sampai kapan? Bagaimana Perilaku Pasar Selanjutnya? Tidak ada yang tahu.

Pengaruh Quantitative Easing Terhadap Harga SahamSecara Fundamental? Secara Teknikal? Secara Historis?

Kita pilih saja yang paling gampang, secara historis :) Kita lihat dahulu Sejarah QE beserta tanggal pengumumannya yang dapat dilihat disini :

http://en.wikipedia.org/wiki/History_of_Federal_Open_Market_Committee_actions

Ternyata Quantitative Easing Tahap 1 diumumkan pada Tanggal 25 November 2008, sedangkan pada Quantitative Easing Tahap 2 diumumkan Tanggal 3 November 2010, dan yang Terakhir QE 3 tentu saja diumumkan kemarin Kamis Tanggal 13 September 2012 sehingga hari Jumat-nya IHSG Euforia Naik 2% lebih.

Kita lihat Efek QE 1 pada Dow Jones :


http://finance.yahoo.com/echarts?s=%5EDJI



Kita lihat grafik di atas, kok tidak ada efek signifikan pada sehari sesudahnya yaitu tanggal 1 Desember 2008. Karena pada waktu itu Penulis belum memperhatikan Pasar Saham jadi tidak tahu :) . Ada beberapa kemungkinan yaitu Pengumuman QE sudah bocor beberapa hari sebelumnya, atau Market belum siap atau belum terlalu tahu efek QE. Atau QE saat itu mempunyai karakteristik lain dari QE yang muncul sekarang.

Sedangkan Efek QE 2 pada Dow Jones :


http://finance.yahoo.com/echarts?s=%5EDJI

Lain halnya dengan QE1, pada saat QE2 Dow Jones langsung menanjak, tetapi sekitar Seminggu kemudian sepat Terkoreksi Dalam, Baru Menanjak lagi untuk Seterusnya.

Baiklah kita lihat efek QE 1 pada IHSG :


http://finance.yahoo.com/echarts?s=%5EJKSE

Setelah QE 1 IHSG langsung menanjak. Tetapi harap dicatat sekitar sebulan sebelum pengumuman itu IHSG sempat menjadi Bursa Terburuk di Dunia dengan Anjlok 10% dalam 1 Hari dan 30% dalam Seminggu, sampai Disuspen oleh BEI.

Sedangkan efek QE 2 pada IHSG :


http://finance.yahoo.com/echarts?s=%5EJKSE

Efek QE2 pada IHSG adalah langsung Menanjak kemudian Roller Coaster Naik Turun, Koreksi Dalam baru Naik Lagi.

Kemudian kita lihat Efek Quatitive Easing 2 pada Saham Komoditas Agro yang diwakili oleh AALI (Astra Agro Lestari)


http://finance.yahoo.com/echarts?s=AALI.JK

Seperti kita liat Saham AALI langsung Menanjak tetapi Diikuti Roller Coaster Naik Turun. Inilah momen ketika AALI sempat menembus All Time High hingga 27000. Tetapi kemudian diikuti Koreksi hingga stabil di level 22000.

Tentu saja kita perlu melihat Efek QE 2 juga pada Saham Tambang yang diwakili Saham Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) :


http://finance.yahoo.com/echarts?s=PTBA.JK

Seperti halnya AALI, PTBA juga langsung Menanjak, Diikuti Naik Turun dan Sempat Menyentuh All Time High di 25000. sebelum Turun dan stabil di 20000.

Kemudian Efek QE2 pada Saham Alat Berat dan Kontraktor Pertambangan yang diwakili UNTR (United Tractors) :


http://finance.yahoo.com/echarts?s=UNTR.JK

Sama saja dengan UNTR, sempat menyentuh All Time High saat itu di atas 25000 sebanyak 3 kali sebelum kemudian koreksi sempat menyentuh 20000 dan stabil di 23000.

Bagaimana dengan Efek QE2 pada Saham Infrastruktur dan Semen yang diwakili SMGR (Semen Gresik) :


http://finance.yahoo.com/echarts?s=SMGR.JK

Ternyata saham SMGR waktu itu tidak terlalu terpengaruh, malah turun tipis, kemudian beberapa Bulan Kemudian malah Turun Drastis ke 7500. sebelum stabil di 9000. Ada kemungkinan ini adalah efek dari Quantitative Easing yang memicu Kenaikan Harga Komoditas Terutama Minyak Bumi yang kemudian Memukul Sektor Infrastruktur dan Semen.

Kemudian Efek QE 2 pada Saham Telekomunikasi, diwakili oleh TLKM (Telkom) :


http://finance.yahoo.com/echarts?s=TLKM.JK

Untuk saham TLKM ternyata malah Anjlok sebelumnya, Naik Sedikit dan Diikuti Trend Turun. Teori Penulis ini karena Investor terutama Investor Asing mengalihkan Dana dari Saham Defensif Consumer, Telekomunikasi dan Otomotif ke Saham Komoditas dan Pertambangan.

Kemudian Efek QE2 pada Saham Otomotif yang diwakili Astra International (ASII) :


http://finance.yahoo.com/echarts?s=ASII.JK

Begitu pula dengan Saham ASII yang naik sedikit kemudian Trend Turun. Perkiraannya penyebabnya sama dengan saham TLKM ditambah Penyebab Naiknya Harga BBM karena Harga Minyak Naik seperti Saham SMGR.

dan Terakhir bagaimana efek untuk Saham Consumer Terbaik kita UNVR (Unilever Indonesia) :


http://finance.yahoo.com/echarts?s=UNVR.JK

Sama juga dengan Saham UNVR yang stabil, sempat naik turun kemudian Mengalami Trend Turun. Tetapi tentu saja saham-saham Unggulan ini cukup Stabil dan tetap Dalam Trend Naik untuk Jangka Panjang.

Summary :
- Momen Quantitative Easing menjanjikan Keuntungan Besar di Saham Komoditas dan Pertambangan, Jika Memang Diikuti dengan Naiknya Harga Komoditas, pada Saat Puncak Harga, Saham-Saham Tersebut Berpotensi Break All Time High tetapi juga Rentan langsung Koreksi Dalam.
- Seminggu Setelah QE Keluar Biasanya diikuti Koreksi terlebih Dahulu terhadap Saham-Saham yang Naik Tinggi, Kemudian dilanjutkan Penguatan Lagi.
- Potensi Trading Jangka Pendek Saham Komoditas dan Pertambangan dengan Keuntungan Lebih Besar Lagi, Sell di All Time High ketika ada Tanda2 Sudah Melambat, Buy Lagi Saat Koreksi Dalam Banget saat Sudah Rebound :)
- Tetapi ingat Jangan sampai Terjebak, Nyangkut di All Time High Saham Komoditas dan Pertambangan. Lepasnya bisa Sampai Beberapa Bulan atau Setahun Lebih. Kendalikan Fear dan Greed, jangan Sampai Membeli saat Break All Time High dan jangan sampai Menjual Saat Koreksi Dalam. Terbalik! Kalau Terlanjur Jual Tetapi Harga Masih Naik Terus Terbakar Emosi langsung Beli Lagi, Seperti kata Rekan Trader : "Jangan Mengejar Layang-layang Putus, Mending Menunggu Layang-layangnya Jatuh", Mending Menunggu Koreksi Dalam.
- Saham Sektor Lain, Apalagi yang Defensif seperti UNVR, ASII, TLKM berpotensi Terkoreksi atau Trend Turun. Saatnya Sabar Menunggu Harga Turun, Baru Belanja :)

Semua itu hanya analisa historis oleh penulis dengan pengetahuan terbatas, kenyataannya tentu saja berbeda. Bahkan yang terpenting selalu penulis tekankan adalah Temperamen Investasi Anda dan Pengendalian Anda terhadap Greed dan Fear. Seperti kata Michael Corleone pada Penerusnya Vincenzo Corleone (Godfather III) : "Never hate your enemies. It clouds your judgement"

Disclaimer ON